Embung Batara Sriten, terletak di Dusun Sriten, Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, adalah telaga buatan yang menawan di ketinggian 887 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dibangun pada 2015 untuk mengatasi kekeringan, embung ini kini menjadi destinasi wisata unggulan, menawarkan pemandangan pegunungan, sunrise, dan sunset yang memukau. Berjarak sekitar 45 km dari pusat Kota Yogyakarta, embung ini berbeda dari Sungai Oya, Goa Pindul, atau pantai-pantai seperti Wediombo, memberikan pengalaman damai di dataran tinggi. Artikel ini mengulas pesona, aktivitas, rute, fasilitas, tips, FAQ, dan alasan mengunjungi Embung Batara Sriten.
Pesona dan Keunikan Embung Batara Sriten
Embung Batara Sriten adalah telaga buatan dengan kapasitas 10.000 meter kubik, dirancang dengan lapisan geo membran untuk menampung air hujan dan mendukung irigasi. Terletak di Puncak Tugu Magir, titik tertinggi Gunungkidul, embung ini menawarkan panorama 360 derajat, termasuk Rawa Jombor, Gunung Merapi, dan hamparan perbukitan. Keunikan utamanya adalah “negeri di atas awan,” saat kabut tipis menyelimuti pagi hari, serta semburat matahari senja yang memantul di air biru kehijauan. Nama “Batara” berasal dari singkatan Baturagung Utara, lokasi geografisnya, ditambah nama dusun Sriten. Petilasan Syekh Wali Jati, kerabat Keraton Yogyakarta, menambah nilai spiritual.
Daya Tarik Utama Embung Batara Sriten
Panorama 360 Derajat
Pemandangan Gunung Merapi, Rawa Jombor, dan perbukitan dari ketinggian.
Sunrise dan Sunset
Efek cahaya matahari yang dramatis di pagi dan sore hari.
Udara Sejuk
Hawa dingin khas pegunungan, ideal untuk relaksasi.
Spot Foto Instagramable
Gazebo, jembatan kayu, dan latar embung jadi favorit.
Petilasan Syekh Wali Jati
Situs religi yang menarik untuk ziarah.
Area Camping
Lokasi ideal untuk berkemah dengan pemandangan alam.
Paralayang
Puncak Tugu Magir cocok untuk olahraga dirgantara.
Kebun Kopi
Pengembangan agrowisata di sekitar embung.
Aktivitas Seru di Embung Batara Sriten
Embung ini menawarkan berbagai aktivitas untuk wisatawan:
- Hunting Foto: Abadikan sunrise, sunset, dan spot unik seperti gazebo.
- Camping: Dirikan tenda di area camping ground untuk pengalaman malam.
- Paralayang: Coba terbang dari Puncak Tugu Magir (dengan klub lokal).
- Bersepeda: Jelajahi jalur di sekitar embung.
- Memancing: Nikmati aktivitas di tepi telaga (bawa peralatan sendiri).
- Bersantai: Duduk di gazebo sambil menikmati kopi atau teh.
- Ziarah: Kunjungi petilasan Syekh Wali Jati.
Rute dan Akses Menuju Embung Batara Sriten
Embung Batara Sriten berjarak 45 km dari Yogyakarta, ditempuh 1,5–2 jam dengan kendaraan pribadi. Jalur terakhir menantang dengan tanjakan curam dan jalan berbatu. Berikut rute utama:
- Rute 1: Yogyakarta – Nglipar
- Dari Malioboro, ambil Jalan Panembahan Senopati ke Jalan Kusumanegara.
- Lanjut ke Jalan Gedong Kuning, lalu belok ke Jalan Wonosari.
- Ikuti Jalan Sambipitu Nglipar hingga Desa Pilangrejo, lalu ke Dusun Sriten.
- Ikuti petunjuk ke embung (5,5 km jalur terjal).
- Rute 2: Transportasi Umum
- Dari Terminal Giwangan, naik bus ke Wonosari (Rp6.000).
- Lanjut dengan ojek ke Desa Pilangrejo (Rp15.000–Rp20.000).
- Jalan kaki atau sewa ojek lagi ke embung (konfirmasi lokal).
Gunakan GPS (koordinat: -7.852778, 110.603333). Kendaraan harus dalam kondisi prima, hindari motor matic untuk tanjakan.
Harga Tiket dan Fasilitas
Harga tiket (berdasarkan informasi terbaru, Agustus 2025):
- Tiket Masuk: Rp5.000 per orang.
- Parkir: Motor Rp2.000, mobil Rp10.000.
- Sewa Tenda: Rp50.000 per tenda (opsional).
Fasilitas:
- Area parkir: Luas, dijaga petugas.
- Toilet dan mushola: Bersih dan terawat.
- Gazebo: Untuk istirahat.
- Warung makan: Menyediakan makanan lokal dan minuman.
- Tempat sampah: Tersedia di berbagai spot.
Bawa jaket, pakaian hangat, dan kamera. Reservasi tidak wajib, tapi disarankan untuk camping.
Penginapan di Sekitar Embung Batara Sriten
Pilihan penginapan:
- Homestay Pilangrejo (0.5–2 km): Rp100.000–Rp200.000 per malam.
- Penginapan Nglipar (5–10 km): Rp150.000–Rp250.000 per malam.
- Tjokro Klaten Hotel (Klaten, ~30 menit): Rp400.000 per malam.
Pesan via Traveloka. Camping lebih populer daripada menginap.
Tips Berkunjung ke Embung Batara Sriten
- Waktu Terbaik: Datang pagi (04.30–08.00) untuk sunrise atau sore (16.00–18.00) untuk sunset.
- Perbekalan: Bawa jaket, makanan, minuman, dan kamera tahan air.
- Pakaian: Pakai sepatu anti-selip dan pakaian hangat.
- Keamanan: Ikuti petunjuk jalur, hindari malam hari untuk perjalanan.
- Kendaraan: Pastikan kondisi baik, hindari motor matic.
- Cuaca: Pilih hari cerah untuk pemandangan optimal.
- Fotografi: Bawa tripod untuk foto malam atau sunrise.
FAQ tentang Embung Batara Sriten
Apa yang membuat Embung Batara Sriten istimewa?
Panorama 360 derajat, sunrise/sunset, dan ketinggian tertinggi di Gunungkidul.
Berapa biaya masuk ke Embung Batara Sriten?
Rp5.000 per orang, parkir motor Rp2.000, mobil Rp10.000.
Apa saja aktivitas di Embung Batara Sriten?
Hunting foto, camping, paralayang, bersepeda, memancing.
Apakah ada fasilitas di Embung Batara Sriten?
Tersedia parkir, toilet, mushola, gazebo, dan warung.
Bagaimana cara menuju Embung Batara Sriten?
Dari Yogyakarta, via Jalan Wonosari ke Nglipar, lalu 5,5 km jalur terjal, 45 km, 1,5–2 jam.
Apakah Embung Batara Sriten aman untuk keluarga?
Aman untuk keluarga, tapi perhatikan jalur terjal dan cuaca.
Apakah ada penginapan di Embung Batara Sriten?
Tersedia homestay di Pilangrejo, camping lebih umum.
Penutup
Embung Batara Sriten adalah permata tersembunyi di puncak Gunungkidul, menawarkan ketenangan, pemandangan spektakuler, dan aktivitas seru. Berbeda dari Sungai Oya atau Goa Pindul, embung ini cocok untuk wisatawan yang mencari kedamaian di ketinggian. Rencanakan kunjungan Anda sekarang dan nikmati keindahan Yogyakarta dari sudut pandang baru!